Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat
Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hema t Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffa h Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
- Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
27 November
12:57 2014
3 Votes
(1.3)
KBRN,
Malang: Puluhan Siswa SMK Industri Al Kaffah Kepanjen Kabupaten Malang mampu
memproduksi 25 ribu unit lampu Led Emergency yang hemat Energy. Temuan
teknologi oleh siswa ini tentunya mengundang apresiasi dari masyarakat di
daerah setempat.
Kepala Sekolah SMK Industri La Kaffah Maya Dian Rosita mengaku bangga anak didiknya bisa kreatif menemukan lampu led emergency yang kini tengah dibutuhkan oleh masyarakat.
"Setelah
6 bulan diberikan pelatihan, siswa kami saat ini mampu memproduksi Lampu Led
Emergency yag hemat energy," ungkap Kepala Sekolah SMK Industri Al Kaaffah
Kepanjen, Maya Dian Rosita kepada RRI, Kamis (27/11/2014).
Dijelaskan,
Yayasan SMK Al Kaaffah dipercaya oleh perusahaan Wiselite asal china untuk
memproduksi lampu tersebut.
"Siswa
kita sebanyak 56 sudah dinilai oleh pihak Wiselite dan dinyatakan sesuai dengan
standart perusahaan, sehingga kami dipercaya untuk memproduksi lampu berbahan
baku dari china tersebut," terangnya.
Saat ini
lanjut Maya, 56 siswa itu sudah memproduksi 3 ribu unit yang sudah dipasarkan.
"Persiswa
mampu merakit satu unit lampu dengan waktu 20 menit, mulai dari assembling, Quality
Control hingga Packing," jelasnya.
Ditegaskan
pengerjaan produksi lampu itu dipastikan tidak akan mengganggu mata pelajaran,
sebab proses produksi dilakukan sepulang dari sekolah dan pada hari libur.
Kelebihan Lampu produksi kita itu hemat energy dan mampu menyimpan energy lebih
lama saat pemadaman karena jenis Led. Maya Dian Rosita menambahkan, target
dalam sebulan para siswa itu mampu memproduksi 25 ribu unit .
"Kita
sudah banyak pesanan dari distributor dan koperasi, saat ini pesanan sudah
mencapai 12 ribu unit untuk di Jawa Timur saja, belum dari Propinsi Bali dan
Sumatera," beber perempuan berparas cantik itu.
Maya
melanjutkan, lampu produksi siswa itu selain hemat energy juga efektif
digunakan selama 4 jam dan penggunaan mampu hingga 10 ribu jam. (SP/Yus/BCS)
LAMPU LAD
Hebat,
Pelajar SMK Ciptakan Lampu Led Hemat Energi
www.inilah.comon
beritajatimcom
Oleh:
nasional -
Kamis, 27 November 2014 | 17:12 WIB
INILAHCOM, Malang - Kreativitas siswa-siswi SMK Al Kaaffah
patut diacungi jempol. Meski masih duduk di bangku kelas dua dan tiga, beberapa
pelajar ditempat itu mampu membuat 3.000 unit lampu led ramah lingkungan yang
hemat energi.
Pelajar
bahkan memperoleh pesanan lebih dari 25.000 unit lampu led buatannya yang akan
di jual ke Bali dan Kalimantan.
SMK Al Kaaffah berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dengan jumlah murid mencapai lima ratus siswa lebih, ada tiga jurusan di tempat itu. Jurusan Elektro, Otomotif dan Jaringan Komputer.
Disiplin, Berkarakter dan Mandiri dengan pemberian materi enterprenur sejak dini, membuat beberapa Perusahan bonafit menggandeng SMK Al Kaaffah.
Pertama-tama, bahan baku dari perusahaan Cina yang masih mentah, masuk unit perakitan. Unit tempat perakitan ini, memakai ruang belajar sekaligus ruang praktikum komputer dan elektro sekolah. Di unit perakitan ini, siswa-siswi nampak cekatan saat merakit hantaran daya, kabel listrik hingga mengeluarkan pijar cahaya.
Setelah proses perakitan selesai, seluruh lampu led masuk ruang uji coba. Di ruang uji coba, beberapa pelajar mulai melakukan tes ketahanan daya listrik. Termasuk, memainkan tombol remote lampu led yang bakal dijual bebas ke pasaran.
Beberapa lampu led yang lolos uji coba, diserahkan pada unit kerja quality control (QC). Mirip cara kerja produksi pabrikan besar, di unit QC, beberapa pelajar kembali memerisa kondisi lampu yang akan dikomersilkan. Setelah dilakukan penyempurnan, barulah lampu led siap jual, dikemas dalam kardus sesuai daya yang dihasilkan.
"Kita buat lampu led dengan kekuatan 3 watt, 5 watt, 7 dan 9 watt. Masing-masing punya harga berbeda-beda," terang Muhammad Soleh, Pengasuh SMK Al Kaaffah, Kamis (27/11/2014) siang.
Setelah proses packing selesai, seluruh lampu led buatan siswa pun siap dipasarkan. Sampai hari ini, sudah 3000 lampu led yang dipesan berbagai distributor lampu listrik dan sejumlah koperasi.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah juga akan menyelesaikan pesanan sebanyak 25 ribu unit lampu led yang akan di pasok ke Bali dan Kalimantan.
"Setelah ini kita akan patenkan hasil cipta siswa. Kita beri nama Led Kaaff," ucap Gus Soleh, sapaan akrab pria yang punya hewan peliharaan berupa Harimau Bengala itu.
Terpisah, Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Al Kaaffah, menerangkan, seluruh proses produksi pembuatan lampu led ramah lingkungan dan hemat energi, tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Hal itu dikarenakan proses pengerjaan pada jam ekstra kurikuler serta Sabtu dan Minggu, selepas siswa pulang sekolah.
"Saat ini sudah ready sekitar 3000 unit lampu led. Seluruhnya sudah dibeli beberapa distributor dan koperasi. Dalam waktu dekat, kita sudah siapkan 25 ribu unit karena sudah ada yang pesan," terangnya.
Masih kata Maya, ada reward bagi siswa-siswi yang teribat dalam proses produksi pembuatan lampu led. Selain uang saku, seluruh biaya sekolah digratiskan.
"Ada 56 siswa yang terlibat dalam pengerjaan lampu hemat energi dan ramah
SMK Al Kaaffah berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dengan jumlah murid mencapai lima ratus siswa lebih, ada tiga jurusan di tempat itu. Jurusan Elektro, Otomotif dan Jaringan Komputer.
Disiplin, Berkarakter dan Mandiri dengan pemberian materi enterprenur sejak dini, membuat beberapa Perusahan bonafit menggandeng SMK Al Kaaffah.
Pertama-tama, bahan baku dari perusahaan Cina yang masih mentah, masuk unit perakitan. Unit tempat perakitan ini, memakai ruang belajar sekaligus ruang praktikum komputer dan elektro sekolah. Di unit perakitan ini, siswa-siswi nampak cekatan saat merakit hantaran daya, kabel listrik hingga mengeluarkan pijar cahaya.
Setelah proses perakitan selesai, seluruh lampu led masuk ruang uji coba. Di ruang uji coba, beberapa pelajar mulai melakukan tes ketahanan daya listrik. Termasuk, memainkan tombol remote lampu led yang bakal dijual bebas ke pasaran.
Beberapa lampu led yang lolos uji coba, diserahkan pada unit kerja quality control (QC). Mirip cara kerja produksi pabrikan besar, di unit QC, beberapa pelajar kembali memerisa kondisi lampu yang akan dikomersilkan. Setelah dilakukan penyempurnan, barulah lampu led siap jual, dikemas dalam kardus sesuai daya yang dihasilkan.
"Kita buat lampu led dengan kekuatan 3 watt, 5 watt, 7 dan 9 watt. Masing-masing punya harga berbeda-beda," terang Muhammad Soleh, Pengasuh SMK Al Kaaffah, Kamis (27/11/2014) siang.
Setelah proses packing selesai, seluruh lampu led buatan siswa pun siap dipasarkan. Sampai hari ini, sudah 3000 lampu led yang dipesan berbagai distributor lampu listrik dan sejumlah koperasi.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah juga akan menyelesaikan pesanan sebanyak 25 ribu unit lampu led yang akan di pasok ke Bali dan Kalimantan.
"Setelah ini kita akan patenkan hasil cipta siswa. Kita beri nama Led Kaaff," ucap Gus Soleh, sapaan akrab pria yang punya hewan peliharaan berupa Harimau Bengala itu.
Terpisah, Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Al Kaaffah, menerangkan, seluruh proses produksi pembuatan lampu led ramah lingkungan dan hemat energi, tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Hal itu dikarenakan proses pengerjaan pada jam ekstra kurikuler serta Sabtu dan Minggu, selepas siswa pulang sekolah.
"Saat ini sudah ready sekitar 3000 unit lampu led. Seluruhnya sudah dibeli beberapa distributor dan koperasi. Dalam waktu dekat, kita sudah siapkan 25 ribu unit karena sudah ada yang pesan," terangnya.
Masih kata Maya, ada reward bagi siswa-siswi yang teribat dalam proses produksi pembuatan lampu led. Selain uang saku, seluruh biaya sekolah digratiskan.
"Ada 56 siswa yang terlibat dalam pengerjaan lampu hemat energi dan ramah
lingkungan
yang kita buat. Satu lampu, ada garansinya setahun dengan harga bervariasi
mulai Rp 75 ribu per satu unitnya. Cocok untuk rumah tangga, kalau lampu padam,
lampu led ini bisa nyala langsung," ujarnya. [beritajati]
Produksi Lampu Hemat Energi,
SMK Industri Al Kaaffah Dipercaya Perusahaan Asal Tiongkok
Dipublish
pada: Jumat, 28 November 2014
Kemampuan siswa SMK untuk bersaing di dunia industri
kini semakin berkembang, Ngalamers. Salah satu contohnya adalah apa yang
dihasilkan para siswa SMK Industri Al Kaaffah Kepanjen, Kabupaten Malang.
Puluhan siswa tersebut mampu memproduksi 25 ribu unit
lampu LED Emergency hemat energi.
"Setelah 6 bulan diberikan pelatihan, siswa kami
saat ini mampu memproduksi Lampu LED Emergency yang hemat energi," tutur
Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Industri Al Kaaffah kepada rri.co.id,
Kamis (27/11).
Kreasi LED Emergency ini membuat Maya bangga, terlebih
saat ini lampu hemat energi kian dibutuhkan masyarakat.
Menurut Maya, saat ini Yayasan SMK Al Kaaffah telah
dipercaya perusahaan Wiselite asal Tiongkok untuk memproduksi lampu hemat
energi tersebut. Dengan total 56 siswa, saat ini sudah memproduksi 3 ribu unit
lampu.
"Siswa kita sebanyak 56 sudah dinilai oleh pihak
Wiselite dan dinyatakan sesuai dengan standart perusahaan, sehingga kami
dipercaya untuk memproduksi lampu berbahan baku dari china tersebut,"
ujarnya.
Dikarenakan proses produksi lampu ini dilakukan siswa
sepulang dari sekolah dan pada hari libur, Maya menegaskan, hal ini tidak akan
mengganggu mata pelajaran siswa.
"Per-siswa mampu merakit satu unit lampu dengan
waktu 20 menit, mulai dari assembling, Quality Control hingga Packing,"
ungkap Maya.
Dalam sebulan, para siswa tersebut ditargetkan mampu
memproduksi 25 ribu unit lampu, Ngalamers.
"Kita sudah banyak pesanan dari distributor dan
koperasi, saat ini pesanan sudah mencapai 12 ribu unit untuk di Jawa Timur
saja, belum dari Propinsi Bali dan Sumatera," pungkasnya.
Selain hemat energi, LED Emergency produksi siswa SMK
Al Kaaffah mampu menyimpan energi lebih lama saat pemadaman, efektif digunakan
selama 4 jam dan penggunaan hingga 10 ribu jam.
Sumber: rri
SMK Al Kaffah Produksi
Emergency Lamp Ramah Lingkungan
Jumat, 28
November 2014 16:05
BERITA TERKAIT
- Konferensi Internasional yang Digelar UIN Maliki Sukses
- Ciptakan Mobil Remote Open WRC
- Giliran Surabaya MTV Bidik Seorang VJ
- Bank Jatim JTF 2014 Siap Bidik Segementasi Profesional Muda
- Sekilas tentang Jasa Boga
MALANG (BM) - Kreatifitas siswa kembali
ditunjukkan saat masih di bangku sekolah. Contohnya, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Al Kaffah Kepanjen mampu memproduksi emergency lamp ramah
lingkungan.
Karena menggunakan teknologi LED, lampu produksi siswa ini dijamin memiliki penerangan maksimal. Produk dinamai LED KAAFF ini juga mampu menyimpan energi selama 25 ribu jam.
Ada dua produk sebenarnya yang dihasilkan siswa yakni emergency lamp serta LED light Bulb. Untuk emergency lamp akan mampu menyimpan daya, karena dilengkapi dry baterai sampai penggunaan 10 ribu jam.
Alat sebagai wadah bola lampu tersebut juga dapat dilakukan pengisian ulang. Peralatan ini juga dilengkapi remote control sehingga memudahkan penggunanya.
"Jadi tidak khawatir kalau aliran listrik putus, lampu akan tetap menyala," Kepala Sekolah SMK Al Kaffah Kepanjen Maya Dian Rosita.
Hasil karya ini juga memiliki keuntungan dari sisi ramah lingkungan. Kenapa disebut begitu, karena produk tersebut tidak mengeluarkan radiasi UV, ultraviolet, serta material lain yang membahayakan.
"Bahan yang digunakan ramah lingkungan dan bisa didaur ulang," jelas Dian.
Dia mengaku, bahan baku keseluruhan dipasok oleh PT. Wiselite, dimana perusahaan besar yang memproduksi lampu penerangan jalan raya. Dari bahan baku yang dibutuhkan, kemudian dirakit para siswa sebagai produk unggulan mereka.
"Kebaikan LED adalah ramah lingkungan, kami yang memiliki idenya. Bahan baku dipasok oleh Wiselite," akunya.
Sebanyak tiga ribu emergency lamp bersama LED Light Bulb dapat diproduksi siswa. Rencananya, sebanyak 24 ribu produk menjadi target setiap bulannya.
"Saat ini kami memproduksi tiga ribu emergency lamp berdaya 6 watt," jelas Dian.
LED KAAFF dipromosikan mampu menyimpan energi hingga 25 ribu jam sehingga jika terjadi pasokan listrik mati tetap akan menyala.
Dian mengungkapkan, dalam pengerjaan atau produksi melibatkan seluruh siswa jurusan elektro, otomotif dan komputer jaringan. Agar tidak menganggu proses belajar mengajar, perakitan dilakukan setelah jam sekolah.
"Kami mengharapkan, kemampuan siswa ini terakomodir dengan baik. Sebagai bekal setelah lulus sekolah," ungkapnya.
Para siswa terlihat mahir saat mendemontrasikan kemampuannya merakit LED KAFF berdaya 6 watt. Mulai dari aseemblyng sampai pengepakkan. (lil/yoc)
Karena menggunakan teknologi LED, lampu produksi siswa ini dijamin memiliki penerangan maksimal. Produk dinamai LED KAAFF ini juga mampu menyimpan energi selama 25 ribu jam.
Ada dua produk sebenarnya yang dihasilkan siswa yakni emergency lamp serta LED light Bulb. Untuk emergency lamp akan mampu menyimpan daya, karena dilengkapi dry baterai sampai penggunaan 10 ribu jam.
Alat sebagai wadah bola lampu tersebut juga dapat dilakukan pengisian ulang. Peralatan ini juga dilengkapi remote control sehingga memudahkan penggunanya.
"Jadi tidak khawatir kalau aliran listrik putus, lampu akan tetap menyala," Kepala Sekolah SMK Al Kaffah Kepanjen Maya Dian Rosita.
Hasil karya ini juga memiliki keuntungan dari sisi ramah lingkungan. Kenapa disebut begitu, karena produk tersebut tidak mengeluarkan radiasi UV, ultraviolet, serta material lain yang membahayakan.
"Bahan yang digunakan ramah lingkungan dan bisa didaur ulang," jelas Dian.
Dia mengaku, bahan baku keseluruhan dipasok oleh PT. Wiselite, dimana perusahaan besar yang memproduksi lampu penerangan jalan raya. Dari bahan baku yang dibutuhkan, kemudian dirakit para siswa sebagai produk unggulan mereka.
"Kebaikan LED adalah ramah lingkungan, kami yang memiliki idenya. Bahan baku dipasok oleh Wiselite," akunya.
Sebanyak tiga ribu emergency lamp bersama LED Light Bulb dapat diproduksi siswa. Rencananya, sebanyak 24 ribu produk menjadi target setiap bulannya.
"Saat ini kami memproduksi tiga ribu emergency lamp berdaya 6 watt," jelas Dian.
LED KAAFF dipromosikan mampu menyimpan energi hingga 25 ribu jam sehingga jika terjadi pasokan listrik mati tetap akan menyala.
Dian mengungkapkan, dalam pengerjaan atau produksi melibatkan seluruh siswa jurusan elektro, otomotif dan komputer jaringan. Agar tidak menganggu proses belajar mengajar, perakitan dilakukan setelah jam sekolah.
"Kami mengharapkan, kemampuan siswa ini terakomodir dengan baik. Sebagai bekal setelah lulus sekolah," ungkapnya.
Para siswa terlihat mahir saat mendemontrasikan kemampuannya merakit LED KAFF berdaya 6 watt. Mulai dari aseemblyng sampai pengepakkan. (lil/yoc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar